PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERAIRAN RAMAH MANGROVE DI DESA LEMBAR SELATAN

  • Jul 16, 2022
  • Admin Desa Lembar Selatan
  • Berita Desa, Wisata, Sosial & Ekonomi

Lokakarya Kerangka Logis Pengembangan Budidaya Perairan Ramah Mangrove di Lembar Selatan yang dilaksnakan tgl 12 - 15 Juli 2022 bertujuan untuk menghasilkan Matrix Desain Proyek (Program) PBPRM. Matrix ini menjadi rujukan utama penulisan proposal proyek. Lokakarya ini dihadiri oleh 30 orang peserta. Mereka adalah perwakilan masyarakat pemangku kepentingan (stakeholders) setempat dan sejumlah mahasiswa Universitas Mataram. 

Pendekatan yang digunakan dalam lokakarya ini adalah pendekatan kerangka logis (logical framework approach = LFA).
Pendakatan LFA memberikan kesempatan sepenuhnya kepada setiap peserta secara aktif mengidentifikasi dan memetakan stakeholders, menganalisis masalah (problem) dan tujuan khusus (specific objective), menentukan indikator keberhasilan, alat verifikasi, asumsi dan resiko, dimana semua komponen tersebut berhubungan secara logis sebab-akibat dalam satu kesatuan matrix desain proyek (program) PBDPRM. Demikian juga, mereka melakukan pemerioritasan tujuan-tujuan langsung (outcomes). Dengan kata lain, bahwa pedekatan ini menjadikan peserta Lokakarya sebagai subyek yang mendesain program PBDPRM. Kami, tim fasilitator berperan memandu jalannya lokakarya sesuai dengan ketentuan LFA.

Secara umum Lokakarya ini berjalan efektif. Sebagian besar peserta aktif bahkan sangat aktif mengikuti kegiatan diskusi-diskusi kelompok dan sesi pleno pemaparan hasil-hasil diskusi kelompok dari tahapan ke tahapan, selama lokakarya. 
Hasil (outputs) lokakarya berupa 6 (enam) Matrix Desain Poryek yang kemudian dikelompokkan menjadi 3 (tiga) urutan prioritas tujuan langsung (outcomes), sebagai berikut:
Prioritas Pertama:
Outcome, sbb:
• Nelayan menangkap biota laut (a.l.: ikan, kepiting, kerang) secara selektif.
• Budidaya ikan dan kepiting ramah mangrove beroperasi menguntungkan secara bereklanjutan.
Prioritas Kedua:
Outcomes, sbb:
• Semua perangkap boita laut (a.l: ikan, kepiting, udang) di jalur sungai di kawasan mangrove tertata rapi dan tidak mengganggu lalu lintas sampan nelayan dan sampan wisata.
• Fasilitas ekowisata di kawasan mangrove terpenuhi.
Prioritas Ketiga:
• Tidak ada lagi penembangan mangrove secara liar.

Pemerintah Desa Lembar Selatan akan memasukan ketiga outcome Lokakarya ini ke dalam perencanaan pembangunan Desa Lembar Selatan pada tahun-tahun berikutnya, sekaligus sebagai prioritas. Selain itu output Lokakaryaini akan menjadi rujukan utama dalam penulisan proposal proyek yang akan disampaikan ke  GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) GmbH di bawah Pemerintah Jerman melalui program DDLab (Decentralised Development Lab) .

Sebagaimana diketahui, bahwa tim Mangrove Hacklab Indonesia, dimana bapak Faozan Maulad dan bapak Beny Basuki (Kepala Desa Lembar Selatan) sebagai anggota, berhasil dalam lomba gagasan yang diselenggarakan oleh GIZ pada  pertengahan Februari 2022 lalu. Gagasan yang diajukan pada "IoT Based Digital Platform Development to Enhance Aquaculture Innovation in Mangrove Region at Lembar Selatan, West Nusa Tenggara - Indonesia"  (Pengembangan Platform Digital Berbasis Internet untuk Memperkuat Inovasi Budidaya Perairan di Kawasan Mangrove di Lembar Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia). Gagasan tersebut masuk dalam 4 (empat) besar gagasan terbaik, setelah mengungguli lebih dari 180 lebih gagasan dari berbagai negara. Keberhasilan terbut menjadikan beliau berdua diundang ke Berlin oleh GIZ untuk mengikuti lokakarya bersama 3 (tim) lainnya pada pekan ke tiga Mei 2022 lalu untuk menjabarkan gagasannya.

Jadi, Lokakarya PBPRM yg dilaksanakan selama 4 hari di Lembar Selatan, merupakan salah satu tindak lanjut dari keberhasilan dalam lomba gagasan tsb dan langsung beliau berdua menjadi tim fasilitatornya.